Bagi sobat Notes yang memiliki hobi traveling , mungkin sering mersakan kalau perjalanan pulang terasa lebih cepat dari pada saat berangkat, padahal rute dan jarak yang ditempuh sama.
Sehingga seringkali kita bertanya, kenapa ini bisa terjadi??
Dari pertanyaaan itulah yang akhirnya membuat para peneliti mencari sebuah penjelasan kenapa hal itu bisa terjadi.
Dalam sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh PLoS ONE, gagasan tentang efek ini muncul dan para peneliti sepakat untuk menyebutnya sebagai fenomena Return Trip Effect. Faktanya, walau terasa lebih cepat perjalanan pulang sebenarnya tidak benar-benar lebih cepat daripada perjalanan pergi. Itu semua hanya persepsi yang muncul di otak kita.
Melalui sejumlah eksperimen, para peneliti mengungkapkan bahwa saat perjalanan pergi otak kita cenderung lebih fokus terhadap rute dan objek asing yang kita jumpai selama perjalanan. Saat otak sedang fokus terhadap hal-hal baru itulah yang kemudian membuat persepsi otak terhadap waktu juga terasa lebih lama.
Sedangkan pada saat perjalanan pulang, jika melewati rute yang sama, otak kita sudah lebih familiar terhadap rute dan objek yang dijumpai. Ini membuat otak tidak perlu lagi bekerja keras untuk fokus. Sehingga persepsi otak terhadap waktu juga akan terasa lebih cepat.
Para peneliti juga mengungkapkan jika fenomena ini lebih sering terjadi ketika seseorang bepergian ke tempat baru yang belum pernah dikunjungi. Karena otak akan lebih fokus mengamati hal-hal asing yang belum pernah dijumpai. Sedangkan ditempat yang sudah sering kita kunjungi, fenomena ini lebih jarang terjadi.
Itulah penjelasan ilmiah mengenai Kenapa Perjalanan Pulang Selalu Terasa Lebih Cepat daripada Saat Berangkat? Dengan penjelasan ini tentunya pertanyaan kita sudah terjawab dan kita tidak akan menganggap hal itu sesuatu yang aneh lagi, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk sobat Notes .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar